Ada Kamu
Ada kehidupan yang sederhana selain kusimpan rindu yang mengalir deras,
perasaan-perasaan itu selalu hadir tanpa aku memanggilnya, dan kusebut itu; kamu
Ada cahaya yang tak pernah redup setiap aku membayangkan aku bertemu denganmu,
padahal pertemuan terjadi beberapa bulan yang lalu.
Entah kenapa aku masih jelas mengingat kejadian tersebut, ada percik cinta di antara aku kamu dan stasiun. Aku memanggilnya; kamu.
Ada harapan yang selalu hadir setiap do’a yang terpanjatkan.
do’a yang selalu kusimpan dan dilekatkan pada setiap aku bertemu dengan Tuhan, aku memanggilnya kamu…
Ada embun yang sering mencair, saat aku menyebut aku merindukanmu.
bukan karena aku tak bahagia denganmu, melainkan aku bisa menjadi orang yang sanggup menantimu, menanti temu itu.
ini kebahagiaan yang tak ternilai, tentang ketulusan dan tentang kamu.
Ada pelukan hangat setiap aku menerima pesan darimu, perasaan hangat.
perasaan yang bisa menjadi cair ketika rindu sudah lama membeku akan ketidak hadiranmu.
Ada lorong yang panjang Tuan, tak terhitung seberapa jauh kita terpisahkan.
dan semuanya kita dekatkan dengan makna yang sama, kalimat yang sama, dan hati yang sama, merindukan.~
Dec, 11’