Bogor - Hujan

5 November 2015

Hujan menyambutku dengan segala kesombongannya, rintik-rintiknya berlomba memelukku, seperti kau menjamahku tempo hari, tapi tak hangat seperti tubuhmu, manis.

dan pada daun-daun berguguran, rinduku kadang cuai, tumbuh, gugur, dan berganti, jumlahnya tak berkurang, bertambah rindang,
meski hujan kadang mematahkan dahannya, ia akan tumbuh lebih kuat. dahan patah adalah dahan terabaikan, terseleksi olehmu manis, seumpama rinduku.

ah, dan biarkan rindu-rindu ini melayang, lepas, lalu menguap kembali, dan esok kembali menjadi rintik gerimis di kota hujan.

  • Nov “5