Degup Degup Jantung

26 March 2018

Degup degup jantung

Rinduku kian menumpuk,
seumpama cendawan setelah hujan.
Dan kini kulewati kotamu, dalam senyap ular besi.

Kita tak pada cukup waktu, untuk saling berbagi aroma kopi, di kedai sebelah kotamu.

Aku cukup mahfum.

Kamu kemana tuan?
Entah, aku cuma melihat matahari, menyongsong pagi, menuju timur.

Dan pada batas jenuh, aku kan menunggu senja di sini manis. Pada sepetak pantai sunyi. Berdua denganmu,

Minggu keempat, bulan ketiga
E~