Kamar Putih

2 November 2015

Tiap orang pasti punya kenangan tak ingin diingat, tempat yg membuatmu gemetar. Jangankan berkunjung, mendekat saja akan takut.

Aku pun, rumah sakit adalah ianya.
Kamar putih dengan bau obat, denting-denting alat bantu pasien.

Sebisa mungkin aku tak mau mampir, ada nyeri perlahan yg merambat di bawah ulu hatiku setiap kali ku lihat plang-plang, kamar-kamar dengan bujuran tempat tidur.

Begitu banyak wajah sayu keluar masuk.
Bisa kuitung berapa wajah bukan muram yg berpapasan di dekatnya.

Hanya kala menjenguk kawan aku mau berkompromi..

Ada banyak sanak, kawan yang tak sempat kupamiti, hanya tubuh dingin dgn tutupan kain putih. Bahkan tanpa ada tubuhnya, hanya pesan lalu dari telpon genggamku.

Semoga aku tak berkunjung lagi kesana, perihal badanku yg semakin entah, tentang sirup yg rajin bertandang, tentang phobia darah, tentang lingkar perut yg makin mengecil perlahan.

Semoga selalu ada senyuman tawa dari sesiapa yg bisa kau lihat kau dengar dari gedung itu. Sedikit bahagia tanpa banyak kehilangan.

Semoga tangismu tak kan pernah kudapati, hanya karena gedung ini

Medio Hujan, 2 Nov