Kau adalah Seluruh
Hari ini hati kembali menghangat walau cuaca sedang dingin-dinginnya. Ada kebersamaan yang memercik memberi syukur yang dibiaskan kebahagiaan. Pagi ini tak ada tanganmu yang kugenggam atau kecupmu yang mendarat di kening. Tapi mengetahui kalau kita masih saling memiliki adalah satu dari segala indah yang terlanjur lahir di bumi.
Semesta adalah saksi yang tak berdiam diri. Dia merekam segala perjuanganmu untuk meraih aku yang dulu hancur dalam kegagalan. Kau satukan segela kecewa yang dulu mampir menjadi keutuhan yang memberi harapan. Kau, pujaan hati yang tak kenal lelah adalah berkah yang dihadiahkan semesta untukku yang dulu pernah ditemani luka. Kita masih bersama dalam hari-hari yang semakin banyak jumlahnya. Untuk itu tak ada yang lebih ajaib dari menikmati ritme hidup yang membuat kita semakin saling cinta.
Terima kasih untuk mencintai setiap kekuranganku yang takkan pernah sempurna. Terima kasih untuk selalu tak marah jika aku mengeluh ini-itu yang membuat hidupmu tak mudah. Terima kasih untuk selalu menggenggam tanganku meski satu dunia berpaling menjauh. Terima kasih untuk segala sabar yang kaupikul meski hatiku kadang jatuh dan rapuh. Terima kasih menjadi orang pertama yang mencundangi matahari dengan sapa selamat pagi. Terima kasih untuk tak menyerah meski jalan kita kadang tak mudah.
Kau, yang hatinya terlalu luas untuk kuarungi adalah keajaiban yang takkan pernah lahir dua kali dalam hidupku. Untuk semua yang indah dan siksa, aku berterima kasih. Jangan menyerah untuk kita meski dunia terkadang tak memihak disetiap langkah.Tetaplah menjadi satu-satunya yang mencintaiku dengan hati penuh yang seluruh.
Nov “20