Kecup Rindu

26 October 2015

Kanda, masih kuingat kali pertama kau berbagi kecup. Terlalu terburu-buru dan tak mampu kunikmati dalam pagut. Tapi, hingga pagi ini masih belum bisa kulupakan saat kita melebur satu. Ada gugupmu di situ, ada senyum maluku yang membuat pagi begitu cemburu. Ini adalah sajak kesekian untukmu, entah sampai kapan kau akan menjadi bahu sandaranku. Kuselami kau sebagaimana kau selami aku yang tak sempurna. Jangan pernah menyerah atas segala yang sedang kau perjuangkan. Karena bagaimanapun, kita adalah kebersamaan yang lahir bukan karena ketidaksengajaan.
Dari aku perempuan yang rindu kecupmu.

Okt “26